TARUTUNG – Isu begu ganjang yang merebak di antara warga kembali makan korban.
Tiga warga Dusun Batu Raja, Desa Sitanggor,Kecamatan Muara, Tapanuli Utara (Taput), tewas dibakar hidup-hidup oleh massa yang mengamuk.


Tak hanya itu, kesadisan massa pun ditujukan kepada seorang ibu dan tiga anaknya yang juga masih memiliki hubungan kekerabatan dengan ketiga korban.

Namun, keempatnya berhasil diselamatkan polisi yang cepat tiba di lokasi kejadian. Saat itu juga sebanyak 101 warga diboyong ke Kantor Kepolisian Resor (Polres) Taput untuk diproses verbal. Peristiwa sadis itu terjadi pada Sabtu 16 Mei, sekitar pukul 22.00 WIB. Awalnya, warga Dusun Buntu Raja melakukan doa bersama dan dilanjutkan dengan menggerebek rumah keluarga Gibson Simaremare (60).

Saat itu, Gibson sedang di rumah bersama istrinya Riama Rajagukguk (65). Hingga kemarin belum diketahui secara pasti apa penyebab warga menggelar doa bersama. Namun, berdasar keterangan yang diperoleh , warga menuduh keluarga Gibson memelihara begu ganjang (ilmu santet).

“Kami kalut dan semuanya dilakukan bersamasama oleh warga. Kami masuk ke rumah, kemudian menarik Gibson,” tutur seorang warga berinisial PS (30), saat diperiksa di Polres Taput, di Tarutung, Minggu (16/5/2010) kemarin.

Setelah pasangan suami-istri (pasutri) berusia lanjut ini diseret paksa keluar rumah, warga yang sudah tersulut emosi menikam Gibson. Massa selanjutnya membakar hidup-hidup keduanya dengan menggunakan kayu bakar yang diambil dari rumah korban.

Aksi warga berlanjut ke rumah anak korban, Lauren Simaremare, yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. Sama seperti orang tuanya, Lauren juga diseret paksa dari rumahnya dan dibawa ke arah perbukitan yang ada di sebelah dusun mereka. Di tempat itu massa membakar Lauren hidup-hidup.

“Semua itu dilakukan karena adanya isu begu ganjang. Sebab, warga menemukan banyak kejanggalan, termasuk adanya warga yang meninggal,” papar warga lainnya.
Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Muara dengan cepat menuju daerah pelosok tersebut. Sayangnya, ketiga warga yang dibakar tidak dapat diselamatkan lagi.

“Personel kami sempat berusaha menyelamatkan Lauren, tetapi tidak tertolong lagi karena seluruh tubuhnya sudah dibakar,” ungkap Kepala Polres (Kapolres) Taput Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) J Didiek DP .

Dia menambahkan, sasaran massa bukan hanya ketiga korban tersebut, juga menantu korban, yakni Tiur Nainggolan (30), yang sedang menyusui anaknya. Tiur sempat ditikam warga, tetapi polisi dengan cepat menyelamatkannya dan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Horas Insani Pematangsiantar.

“Warga juga sudah berniat untuk menghabisi nyawa Tiur dan tiga anaknya yang masih balita. Karena itulah setelah dia diselamatkan, kami membawa tiga anaknya ke polsek setempat,” paparnya.

Kapolres menambahkan bahwa ketiga anak tersebut sementara dititipkan kepada ibu-ibu Bhayangkari setempat untuk mendapatkan perlindungan yang lebih baik. Sebab, dikhawatirkan warga yang masih disulut emosi masih mengincar ketiga bocah ini untuk dihabisi.

“Semuanya ingin dihabisi warga. Coba kita bayangkan bersama jika anak-anak tersebut, bahkan yang lagi menyusu kepada ibunya itu ikut mati karena ulah dari warga ini,” ungkapnya.

Saat ini pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan maraton terhadap sejumlah warga tersebut. “Tersangka pasti akan ada. Namun, saat ini kami belum dapat memastikan. Sekadar diketahui, di antara 101 orang tersebut, ada satu orang kepala sekolah dan enam lainnya pegawai negeri sipil (PNS),” tandasnya. Didiek menambahkan, personelnya sempat kewalahan ketika mengevakuasi Tiur dan anaknya.


Bookmark and Share

JAKARTA - Pelecehan seksual bisa terjadi di mana pun dan kapan pun, tidak mengenal waktu dan tempat, juga status sosial. Asal ada kesempatan dan niat dari si pelaku, maka terjadilan kejahatan yang umumnya kaum Hawa sebaga objeknya.

Pelecehan seksual merupakan dua kata yang tak asing lagi di telinga kita. Saban hari tersiar dalam berita di media massa, atau secera langsung dan tidak langsung menyaksikan tindakan yang berhubungan dengan organ intim dari manusia ini.

Terkadang praktik pelecehan seks ini menjadi kabur batasannya, sebab terjadi karena kondisi yang mau tidak mau antara lawan jenis terjadi kontak fisik tanpa disengaja dan disadari. Atau boleh jadi untuk sebagian kasus memang ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

Kasus pelecehan seks yang kerap mejadi perdebatan tanpa ujung ini, sebenarnya bermula dari masih buruknya fasilitas dan layanan transportasi massal, terutama kereta api dan bus yang menjadi moda andalan masyarakat perkotaan. Salah satunya KRL Jabodetabek.

Sekedar menangkap adanya praktik pelecehan sekssual yang sebenarnya sudah lama terjadi ini, okezone mencoba menyusuri dari naik turunnya penumpang KRL. Sengaja dipilih KRL Ekonomi jurusan Kota-Bogor yang paling padat, bahkan super padat penumpangnya. Sebab pada jam-jam berangkat atau pulang kantor, penumpangnya bukan hanya berjubel di dalam kereta melainkan meluber ke kiri-kanan pintu hingga atap kereta.

Ketika itu, okezone memulai perjalanan sekira pukul 16.00 WIB dari arah Stasiun Kota menju Bogor. Sejak awal berangkat, KRL sudah penuh dengan penumpangnya. Saat berhenti di Stasiun Sawah Besar, segerembolan orang masuk berebutan dengan penumpang lainnya. Susana dalam gerbong kereta kelas bawah ini sudah ramai.

Dari dalam gerbong yang mengharuskan para penumpang baik pria wanita saling berhimpitan ini, okezone mengamati gerak-gerik dari pengguna tranportasi murah tersebut. Entah sengaja atau tidak, seorang laki-laki terlihat menyentuh pantat (maaf) wanita ketika hendak masuk ke dalam kereta. Lantaran berjubel, memang tidak terlalu jelas tetapi wanita itu berpakaian seperti karyawan kantoran.

Sesaat kemudian, tidak terlihat aksi dari tangan-tangan jahil yang memanfaatkan situasi. Justru tertangkap aksi copet yang bekerja secara komplotan. Baru ketika KRL berhenti di Stasiun Manggarai, terlihat pria paruh baya yang berpakaian kaos ketiduran sehingga tak pelak menempel di bokong siswi SMA. Namun pelajar ini sepertinya tidak merasakan apa pun sehingga tak bereaksi karena mengangap hal itu biasa saat kereta penuh sesak penumpang yang umumnya terpaksa berdiri.

Pemandangan lainnya, seorang pemuda seperti pengamen karena membawa gitar, berdiri tepat di belakang wanita kantoran. Ketika diperhatikan, seperti sedang menggesek-gesekkan alat kelamin ke pantat wanita itu. Lagi-lagi, wanita itu tidak sadar cuma sesekali menengok ke arah belakang.

Kereta pun kembali berhenti di Stasiun Tebet, okezone sempat menangkap seorang pria yang berpakaian cukup rapih sengaja mendorongkan badannya ke arah bokong pelajar SMA, saat turun dari KRL.

Peristiwa serupa terjadi ketika kereta kembali meneruskan perjalanannya menuju Stasiun Cawang. Kali ini aksi seorang bapak-bapak bertopi merah tepat berdiri di hadapan dua penumpang wanita. Pria cabul yang satu ini memanfaatkan kondisi penumpang yang berdempet-dempetan skadar melepas syahwatnya. Tanpa ragu, dia lantas menggesek-gesekan alat kelaminnya ke arah dua wanita ini secara bergantian.

Pemandangan lainnya, mungkin paling banyak terjadi di mana wanita yang berpakaian minim, ketat atau sedikit terbuka pada bagian -bagian sensitif tak pelak menjadi "rezeki" bagi kaum Adam. Wanita ini menjadi risih karena menjadi objek pandangan dari pria hidung belang. Pasalnya, seorang pria dengan tatapan tajam memperhatikan belahan dadanya yang terlihat dari balik baju kaos yang agak melorot.

Dari beberapa ilustrasi kejadian di atas, umumnya korban di atas KRL tidak menyadari jika dirinya menjadi objek pelecehan seksual. Meski sebagian menyadari ada tindakan yang tidak etis, terpaksa pasrah dengan kondisi kereta yang menjadikan lawan jenis bukan muhrim ini harus berdempet-dempetan seperti ikan pindang dalam wajan.


Bookmark and Share

JAKARTA - Pelecehan seksual yang terjadi di atas KRL seakan menjadi bagian dari pemandangan biasa sehari-hari dari padatanya aktivitas warga kota besar, pengguna transportasi massal tersebut.

Umumnya, mereka yang menjadi korban pelecehan seks tidak bisa berbuat banyak. Hanya pasrah dengan keadaan, meski perlakuan yang sama setiap saat terus mengancam. KLR Ekonomi merupakan moda favorit bagi kelas menengah ke bawah, lantaran tiket murah dan
cepat meski aspek keamanan, kenyamanan dan keselamatan terbaikan.

Menurut Nurdin, pengguna KRL Ekonomi jurusan Kota-Bogor yang juga mengais rezeki dengan berjualan koran, pelecehan seksual di kereta sudah biasa terjadi.

"Memang benar bang, kalau di KRL banyak pelecehan seks. Rata-rata pada nongolin anunya dan korbannya nggak sadar. Kalau ada yang sadar juga nggak berani gapa-ngapain," tuturnya kepada okezone.

Sayangnya, kata Nudin, sampai saat ini tidak ada dari penumpang KRL yang menjadi korban pelecehan seksual melaporkan peristiwa tidak senonoh yang menimpanya. Wanita yang menjadi korban pelecehan seksual terpaksa diam karena malu.

"Kalau pun ada yang ngelapor, nggak ditanggepin. Sedangkan di sini sekuritinya juga banyak yang begitu (tangan usil)," ungkap Noodin.

Pedagang koran yang sudah beberapa tahun hidup di kereta ini memaparkan sejumlah jalur kereta yang kerap terjadi kasus pelecehan seks. Semuanya merupakan jalur kereta yang padat penumpang.

"Kalau mau pelajarin, naik kereta jurusan Rangkasbitung, Patas Purwakarta, Serayu (jurusan
Bandung). Kalau Jakarta, KRL Bogor- Tebet-Manggarai, Depok," bebernya.

Menurut Nurdin, tidak hanya orang yang kebetulan memanfaatkan padatnya penumpang dengan membiarkan tangan dan mata jahilnya berbuat cabul. Namun ada juga penumpang yang sengaja mencari sasaran eksploitasi seksualnya dengan mondar-mandir naik kereta saat sesak penumpang, yakni jam berangkat dan pulang kantor atau pagi dan sore menjelang malam.

"Ada orang-orang yang memang sengaja naik kereta hanya untuk itu doang (cabul)," ungkap Nurdin yang menyebutkan marakanya pelecehan seksual di atas KRL mulai tahun 1996 ketika banyak warga yang bekerja di kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya.

Sementara itu, Yani, seorang karyawan swasta di Jakarta dan tinggal di Depok mengaku sempat menjadi korban pelecehan seksual saat menumpang KRL Ekonomi. "Saya terpaksa naik KRK Ekonomi dari Depok karena terlambat," ujarnya yang biasa naik KRL Patas AC dari
Statsiun Depok Baru.

Penumpang KRL Ekonomi Depok-Kota sejak awal berangkat dari Stasiun Depok Lama sudah penuh penumpang karena jam berangkat kantor. "Tas saya sempat ada yang narik-narik, malahan ada tangan yang megang-megang pinggang dan paha," tutur Yani mengenai pengalaman pahitnya.

Bahkan, ungkap dia, temannya sempat menerima perlakuan tak sonoh dari penumpang KRL, gara-gara berdesak-desak dalam gerbong kereta yang sebenarnya sudah tidak manusiawi lagi saking padatnya. "Ada penumpang cowok kayaknya lagi mabuk dan sentuh bagian dadanya. Dia sempet marah dan membentak pelaku," cerita Yani yang mengaku kapok naik KRL Ekonomi.

Hal senada dikemukakan Andini, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi ternama. Menurut dia, banyak tangan usil di atas kereta. Namun sampai saat ini, Andini bersyukur belum mengalami hal yang tidak menyenangkan tersebut.

"Untungnya sih belum, jangan sampai deh. Tapi kalau denger dari temen sih pernah mas, kayak dicolek-colek gituh," cerita dia.

Andini punya kiat sendiri sehingga bagian tubuh sensitifnya luput dari jamahan tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. "Intinya sih kita harus bisa jaga diri. Jangan sampai kita dilecehin dan diem aja. Teriak kek, atau kita omelin aja kalau liat orangnya," tandas Andini seraya mengimbau PT KAI agar memperketat penjagaan dan pengawasan di dalam kereta.

Tambah dia, PT KAI juga harus peduli dengan kondisi kereta yang over kapasitas dan menertibkan pedagang, pengamen, serta pengemis. "Kalau bisa sih jumlah penumpang dibatasi biar aman dan nyaman. Masalahnya kadang-kadang pengamen dan pedagang juga suka reseh.
Tapi kalau saya liat di Semarang, stasiunnya sudah agak rapih dan teratur. Ya, seharusnya di Jakarta bisa juga kayak gitu," harapnya.


Bookmark and Share

PEKANBARU - Hingga kini tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap satu ABK kapal yakni Apen (60) yang hilang pascaterbakarnya kapal KM Kutilang Mas di Selat Rupat, Dumai, Riau.

Namun, hingga sore ini pencarian yang dibantu Mabes Polri juga belum membuahkan hasil. Diduga kuat, korban asal Selanpanjang ini telah meninggal dunia.

“Kita bersama tim Sar dan Mabes sampai hari ini masih menyisir lokasi, namun belum menemukan korban,” kata Kasat Pol Air Kota Dumai AKP Hariri kepada okezone, Rabu (19/5/2010).

Dia mengatakan, kapal jenis kargo yang tenggelam kemarin adalah membawa barang sembako seperti makanan dan minuman dari Port Klang, Malaysia, menuju Dumai kini telah turut musnah.

“Barang yang dibawa dari Malaysia itu sebagain ada yang terbakar dan sebagian tenggalam,” imbuhnya.

Sedangkan bangkai kapal berbobot 200 ton yang terbakar ini telah dibawa dari lokasi menuju pantai. Kerugian akibat terbakarnya KM Kutilang hingga kini masih dihitung. Seperti diketahui, kemarin KM kutilang terbakar. Sebanyak 14 ABK kapal selamat sedangkan satu orang masih belum ditemukan.
(teb)


Bookmark and Share

DENPASAR- Mochammad Davis Suharto (30) tersangka pemerkosaan di bawah umur di Batam dan Bali, tak segan segan menggunakan senjata totok syaraf untuk memperdaya para korbannya jika melawan.

“Kalau korban melawan, saya pakai totok syaraf," kata Davis, di sela sela pemeriksaan di Mapoltabes Denpasar, Rabu (19/5/2010).

Dengan senjata itulah, para korban Davis tidak bisa melawan dan menuruti nafsu bejatnya. Tersangka menjelaskan hafal betul titik-titik syaraf yang bisa dilumpuhkan. Sehingga setelah korbannya tak berdaya, ia pun leluasa berbuat tak senonoh terhadap para korban yang sebagian besar siswi SD itu.

Dikatakan dia, dalam melancarkan aksinya, modus yang dipakai tersangka baik Batam maupun di Bali, tak jauh beda yakni menjemput korban pulang sekolah, dengan dalih disuruh orang tua korban.

Mantan tukang pijat tersebut mengaku, melakukan kekerasan seksual terhadap tujuh bocah di Batam, Kepulauan Riau. Jadi bukan enam korban seperti dilaporkan pihak kepolisian. "Lima korban saya perkosa, dua lainnya hanya dengan tangan," katanya berterus terang.

Dari pengakuannya itu, pria yang menetap di Bali sekira enam bulan lalu, melancarkan aksi dengan modus operandi sama baik di Batam maupun di Bali. "Selalu saya katakan, bahwa saya diminta orang tuanya untuk menjemput korban," kata Davis.

Setelah berhasil merayu para korbannya, lalu diajak naik motor pergi keliling kota lalu digiring ke dekat pantai di Serangan, Denpasar Selatan. Di suatu tempat yang jauh dari keramaian itulah, Davis melampiaskan nafsu bejatnya, jika tidak dituruti, maka iapun mengeluarkan senjata sebagai ahli pijat yakni dengan totok syaraf.(kem)


Bookmark and Share

PEKANBARU - Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Pekanbaru menyatakan untuk saat ini wilayahnya masih aman dari tarian striptis yang sebelumnynya sempat heboh.

“Untuk saat ini nampaknya tidak ada lagi tarian striptis itu. Karena kalau ada pasti kita tindak,” kata Kapoltabes Pekanbaru AKBP Mujiyono dalam perbincangan dengan okezone, Rabu (19/6/2010).

Namun demikian, kepolisian masih tetap mengawasi sejumlah tempat hiburan seperti diskotek, pub, dan karaoke yang disinyalir masih menyajikan tarian telanjang yang mengundang syahwat.

“Tim yang kita bentuk tetap disebar ke lapangan untuk mengawasi sejumlah tempat. Kita berharap jika ada warga yang menemukan silahkan lapor ke polisi,” tambahnya.

Sementara itu imformasi yang dihimpun okezone, pelaku penari perut diskotik MP Club adalah bernama Putri. Wanita yang dikabarkan asal Jakarta inilah yang dikabarkan menari telanjang di sebuah kamar seperti karoke.

Wanita cantik yang seksi inilah yang terekan dalam video rekaman berdurasi sekitar 2 menit. Dan kini rekanaman gambar itu telah berada ditangangan DPRD, Walikota Pekanbaru. “Penarinya sudah tidak ada lagi,” tutup Mujiyono.


Bookmark and Share

DENPASAR - Mochammad Davis Suharto (30) tersangka pemerkosaan bocah di Bali kemungkinan bakal diboyong ke Batam jika kehadirannya dibutuhkan untuk kepentingan pemeriksaan.

Saat melakukan pemeriksaan terhadap Davis alias Dicky Saputra di Mapoltabes Denpasar, Wakasatrekrim Poltabes Balerang Kepri AKP S Dalimunthe menyatakan, tidak tertutup kemungkinan Davis bakal diboyong ke Batam.

"Kalau pimpinan menghendaki, Kemungkinan tersangka akan dibawa ke Batam. Namun untuk saat ini sesuai perintah, kami lakukan pemeriksaannya di Bali dulu," ucapnya di Denpasar, Rabu (19/05/2010). Pemeriksaan atas pria asal Lamongan, Jawa Timur oleh penyidik Poltabes Balerang, bakal dilanjutkan hingga Kamis besok.

Dikatakan Dalimunthe, untuk saat ini pihaknya belum bisa memastikan kapan Davis akan digiring ke Batam, mengingat di wilayah itu, dari pengakuannya, telah beraksi di tujuh TKP. Sehingga kehadirannya untuk melengkapi berkas pemeriksaan, sangat diperlukan termasuk untuk dikonfrontir dengan para korbannya.

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, dengan bukti bukti dan laporan para korban dibawah umur, pihaknya memastikan jika Davis adalah pelaku pemerkosaan berantai di Batam yang terjadi sejak bulan April hingga Desember tahun 2009.

Davis sendiri menjadi buronan Polda Kepri yang berhasil kabur ke Bali yang kemudian melakukan aksi serupa terhadap lima bocah. Di kota Industri tersebut, Davis mengaku melakukan aksinya sebanyak tujuh kali yang menyasar bocah mulai dari umur 5 hingga 11 tahun.

Keterangan lain didapat dalam pemeriksaan, diketahui jika tukang pijat panggilan itu mempunyai dua orang istri, yang masing-masing memiliki satu anak. Istri pertama tinggal di Lamongan, Jawa Timur sedang yang kedua tingggal di Batam.

"Untuk bulan Desember tahun 2009 saja, sudah ada empat kasus perkosaan anak dibawah umur. Tersangka mengakui yang melakukan perkosan itu," ucap Dalimunthe.

Selama dalam pelarian di Bali, Davis membuka praktek tukang pijat panggilan dan rupanya terus memantau perkembangan kasusnya di media.


Bookmark and Share

PEKALONGAN - Nasib malang kembali menimpa seorang bayi. Kali ini, ujian kehidupan tengah dirasakan keluarga miskin di Pekalongan, Jawa Tengah. Dimana, seorang bayi memiliki kondisi wajah yang aneh dan tidak normal sejak dilahirkan.

Kendati demikian, kasih sayang kedua orangtuanya tetap diberikan kepada bayi cacat tersebut. Hanya saja, faktor ekonomi membuat keluarga tak bisa berbuat banyak. Mereka pun hanya bisa pasrah.

Maghfiroh, bayi berumur 11 bulan anak ketiga dari pasangan Pornomo dan Nur Alfiana warga Desa Gondang, Wonopringgo, Pekalongan, Jawa Tengah, memiliki kondisi fisik tak normal sejak dilahirkan.

Pada bagian kepala tumbuh benjolan, sedangkan pada wajah bayi malang ini tidak ditemukan hidung. Bahkan, Magfiroh harus menggunakan mulut untuk bernafas. Sementara mata sebelah kanan juga tidak bisa membuka sebagaimana bayi pada umumnya.

Kini, orangtua Maghfiroh hanya pasrah, mengingat kondisi perekonomian keluarga yang kurang mampu. Jangankan untuk berobat, untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga saja Pornomo yang hanya sebagai pekerkerja serabutan ini tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Padahal, Maghfiroh hingga kini masih bergantung dengan susu instant. Pasalnya, pertumbuhan yang terlambat ini belum dapat mencerna makanan bubur bayi atau nasi.

Sebagai seorang ibu, Nur hanya bisa menangis seakan merasakan penderitaan anak yang tersayangnya. Dirinya berharap ada dermawan yang bisa menolong dan dapat membantu biaya kesembuhan anaknya untuk biaya oprasi.

Kini, Nur Alfiana hanya bisa pasrah berdoa untuk kesembuhan anaknya. Dirinya berharap, Maghfiroh dapat sembuh dan menjadi anak normal pada umumnya.


Bookmark and Share

PURWAKARTA – Polres Purwakarta menahan seorang ustad berinisial DS (42), warga Desa Mulyamekar, Babakan Cikao, Purwakarta. Tersangka yang dikenal sering berceramah agama itu sempat digerebek warga dan dihakimi sampai babak belur sesaat setelah mencabuli seorang ibu muda dan anaknya.


Menurut Kanit PPA Satreskrim Polres Purwakarta Ipda Juwita Oktaviani, tersangka diserahkan langsung warga kepada polisi pada Selasa (18/5/2010) kemarin. Dalam keterangan yang berhasil dihimpunnya, tersangka dikenal sebagai orang yang biasa berceramah di kampung tersebut.

“Saat kami menerima tersangka keadaannya sudah babak belur akibat dimassa. Adapun penyidikan yang sudah kami lakukan, selain memeriksa tersangka juga kita mintai keterangan dua orang korban pencabulan,” kata Juwita, Rabu (19/5/2010).

Hasil visum et repertum, lanjut dia, selaput dara salah seorang korban, sebut saja namanya Melati (16), sudah dalam keadaan robek. Sementara ibunya bernama Mawar (44) dalam keadaan syok berat, akibat perbuatan bejat pelaku yang tidak saja menggagahi dirinya, melainkan juga terjadi pada anak gadisnya.

Juwita menegaskan, tersangka dapat dijerat pasal 285 dan 289 KUH Pidana, dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara. Saat ini DS terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi ruang tahanan Mapolres Purwakarta.

Dalam keterangan saat Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Mawar menuturkan, pencabulan tersebut berawal saat perkenalan suaminya dengan DS yang sering datang ke rumahnya di Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur. Dari perkenalan itu diketahui kalau tersangka tidak saja berprofesi sebagai penceramah, melainkan juga seorang paranormal.

Karena saat ini keluarga Mawar sedang terhimpit masalah ekonomi, maka begitu ditawarkan jalan keluar atas persoalan ekonomi melalui hal-hal bersifat supranatural langsung disambut baik.

Pada Selasa kemarin diutuskan untuk berziarah ke luar kota. Suami korban ditugaskan DS untuk mencari kendaraan rental dan diberi uang Rp400.000. Disaat sedang mencari kendaraan, tersangka langsung melancarkan aksi jahatnya dengan menyuruh Mawar untuk melakukan Shalat Taubat di kamarnya. Saat korban terlena dengan membaca wirid 1.500 kali, disitulah korban beraksi dengan menusuk-nusukan jari kedalam kemaluan korban.

Setelah selesai, tersangka menuju kamar Melati yang bersebelahan. Di situ pun tersangka melakukan hal sama dengan modus memberikan wirid. Bahkan, perlakuan terhadap Melati lebih parah, tersangka sempat memperkosa gadis belia ini hingga selaput daranya robek.

Sementara itu, pengakuan tersangka, sebelumnya tidak ada niat untuk melakukan tindakan asusila. Alasannya, dia berada di bawah pengaruh ganja yang sudah diisap sebelumnya. “Saya tidak berniat begituan Pak,”ujar DS.
(Asep Supiandi/Koran SI/teb)


Bookmark and Share

JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri menjanjikan akan memberikan kejutan terkait penanganan terorisme di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan BHD dalam rapat kerja bersama Komisi III bidang hukum DPR di Senayan, Jakarta, Senin (26/4/2010).

“Akan ada sesuatu yang dapat kami laporkan. Karena anak-anak (anggota Densus 88 antiteror) tidak ada yang berhenti (bekerja),” ujar BHD.

Kapolri menambahkan, dalam operasi penggerebekan Dulmatin, polisi berhasil menangkap sebanyak 58 tersangka, 14 ribuan amunisi aktif dan bahan peledak. Dia menegaskan, Polri tidak akan berhenti mengejar teroris meskipun akhir-akhir ini banyak kritik terhadap kinerja mereka.

Sebab, lanjut dia, penanganan terorisme dan penurunan tingkat kejahatan, merupakan dua indikator utama keberhasilan Kapolri yang dinilai oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

Hari ini Kapolri melakukan rapat kerja dengan Komisi III DPR. Berbagai hal akan dibahas dalam pertemuan ini, termasuk penanganan kasus mafia hukum yang melibatkan Gayus Tambunan dan para perwira polisi.
(ton)


Bookmark and Share

JAKARTA- Lokasi penggerebekan Densus 88 Polri terhadap tujuh orang yang diduga teroris pada petang kemarin, ternyata tak jauh dari kompleks Badan Intelijen Negara (BIN) di Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Diperkirakan jarak antara kompleks BIN dengan lokasi penggerebekan di Jalan Warga No 65, RT 7 RW 3 hanya sekira satu kilometer. Lokasi tempat penggerebekan berada di sebelah Selatan kompleks BIN.

Berdasarkan penelusuran okezone, lokasi penggerebekan berada di dekat Volvo, Pejaten. Sementara kantor BIN berada di sebelah Selatan Perumahan Kalibata Indah.

Dari depan kompleks BIN hanya perlu berjalan sekira 200 meter ke arah Selatan. Setelah bertemu pertigaan, belok kanan. Setelah itu ada pertigaan lagi, ambil kiri lantas lurus sekira 400 meter, dan setelah itu belok kanan. Lokasi rumah kontrakan para teroris hanya sekira 500 meter lagi, di sekitar masjid Darun Naim.

Ketua RT 7 RW 3, Pejaten Barat, Muchtar Saleh, menyatakan rumah nomor 65 yang ditempati para teroris disewa sejak Oktober 2008. Disebutkan para penghuni jarang bergaul dengan warga setempat. “Hanya berbaur saat salat Subuh atau Maghrib saja,” ungkapnya.

Praktis rumah berpagar tembok warna putih dan cat warna hijau muda tersebut jarang disambangi warga. Namun aktivitas di rumah tersebut cukup ramai. “Bahkan pernah ada plang pengumuman menerima mahasiswa baru. Kelihatannya mau dijadikan kampus atau apa, tapi tidak jalan,” tandasnya.

Seperti diketahui, kemarin petang personel Densus 88 menggerebek rumah No 65 RT 7 RW 3, Pejaten Barat, Jakarta Selatan. Dalam penggerebekan ini, polisi menangkap tujuh orang. Diduga mereka adalah anggota teroris jaringan Dulmatin.




Bookmark and Share

SRAGEN - Sebanyak delapan terpidana aksi terorisme dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sragen, Jawa Tengah ke LP Nusakambangan.

Berdasarkan pantauan di lapangan kedelapan teroris bernama Aris Widodo, Saiful Anam, Ahmad Sahrul, Amir Amhadi, Mahfud Komari, Sikas, Suparjo, Masrizal dipindahkan dari LP Sragen sekira pukul 20.00 WIB, Jumat (14/5/2010).

Dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat, napi teroris ini dipindahkan melalui jalur darat. Wartawan pun kesulitan untuk mengabadikan ataupun mendapat keterangan dari pihak LP mengenai pemindahan ini.

Seperti diketahui, kedelapan napi teroris ini terbukti terlibat dalam kasus Bom Bali dan kasus kerusuhan Poso. Masa hukuman para napi ini antara 8-16 tahun kurungan penjara. (frd)
(Bramantyo/Trijaya/hri)




Bookmark and Share

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa sasaran terorisme kini tidak lagi ditujukan terhadap sasaran asing, namun kepada kepentingan bangsa sendiri.

SBY mengatakan para tokoh utama teroris yang membuat negara tidak aman selama 10 tahun terakhir, meski sudah berhasil diatasi, namun tidak menyurutkan gerakan teror di Indonesia.

“Yang menarik perhatian kita semua adalah sasaran terorisme yang dulu sasaran asing, kini mereka juga menjadikan bangsa sendiri, negara sendiri pemerintah sendri sebagai sasaran,” ujar Presiden SBY dalam jumpa persnya sebelum bertolak menuju ke Singapura, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (17/5/2010).

SBY mengatakan terkuaknya rencana serangan itu diakui sendiri oleh terduga teroris. “SMS yang saya terima mereka mengarah melakukan aksi terorisme karena mereka ingin kembali untuk mendirikan negara Islam,” ungkapnya.

Meski kita bukan negara Islam, lanjutnya, negara menghormati praktik Islam dalam kehidupan bernegara. “Kalau mereka ingin mengubah konstitusi, tentu harus ditindak,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu SBY juga Meminta semua wilayah di Indonesia untuk mengamankan daerah masing-masing dari upaya ancaman teroris. Dia juga meminta untuk lebih menjaga keluarga serta anak-anak agar tidak terkena pengaruh teroris.
(ton)




Bookmark and Share

YOGYAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap membantu sepenuhnya tugas-tugas aparat kepolisian khususnya tugas-tugas yang diemban Densus 88 dalam memerangi terorisme.

Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menegaskan, pasukan TNI yang juga telah memiliki tim Densus di semua angkatan baik laut, udara maupun darat sewaktu-waktu siap diperbantukan jika polisi memintanya.

“TNI itu sudah punya pasukan khusus semacam itu baik di angkatan laut, udara, maupun darat. Kita siap membantu saja kalau nanti diminta,” kata Djoko di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (19/5/2010).

Dia menambahkan tim Densus milik TNI tidak saja ada di semua angkatan bahkan hingga tingkat Kodam di seluruh Indonesia. Keberadaan Densus TNI ini, lanjut Djoko, dinilai masih cukup efektif untuk pengamanan hingga pemberantasan terorisme.

“Selain di angkatan tadi kita juga punya hingga tingkat Kodam. Dan itu masih efektif jika diperlukan sewaktu-waktu,” jelasnya.

Khusus menanggapi munculnya ancaman aksi terorisme terhadap para pejabat tinggi negara termasuk Presiden, pihaknya mengaku telah melakukan antisipasi secara optimal dalam mengamankan Presiden dan pejabat negara lainnya. Hanya saja, Djoko enggan membeberkan strategi TNI.

“Antisipasi secara optimal untuk melakukan langkah pengamanan telah kita siapkan. Tapi konkritnya tak perlu saya jelaskan karena itu rahasia,” pungkas Djoko.(teb)
(Satria Nugraha/Trijaya/mbs)


Bookmark and Share


JAKARTA - Kondisi Arumi Bachsin di rumah aman milik Komnas Perlindungan Anak (PA) sehat. Namun aktris 18+ ini belum mau memberikan keterangan kepada media massa.

“Arumi sehat, senang, dan gembira,” ujar Kak Seto singkat saat dihubungi okezone, Senin (17/5/2010).

Saat disinggung pertemuan antara Arumi Bachsin dan keluarga yang sedianya dilakukan hari ini dan dibatalkan, Kak Seto pun membenarkan. “Ya, pihak keluarga yang meng-cancel,” kata dia.

Arumi Bachsin 'lari dari rumah' sejak Selasa dini hari. Aktris sinetron Dia Bukan Anakku ini dicurigai lari dengan bantuan orang ketiga. Pihak keluarga menuding aktor asal Malaysia –Miller, di balik kaburnya Arumi.

Bagi gadis 16 tahun, kabur dari rumah pada dini hari berisiko. Tapi Arumi memilih mendatangi Polres Jakarta Selatan dan meminta perlindungan ke Komnas PA.

Sejak mondok di Panti Sosial Komnas PA, Arumi tak ingin menemui wartawan. Bahkan dia berpesan agar Komnas PA tidak memberikan pernyataan, sebelum jumpa pers saat pertemuan dirinya dan keluarga yang dimediasi Komnas PA.

“Arumi berpesan kepada saya, agar tidak memberikan keterangan pers terkait dengan kondisinya, agar tidak memperkeruh suasana,” pungkas Kak Seto.

Sebelumnya, Legal Officer Arumi Bachsin Minola Sebayang SH mengatakan dirinya meminta Komnas PA untuk menjadwal ulang pertemuan antara Arumi dan keluarga. Minola meminta agar pertemuan dilangsungkan pada pukul 17.00 WIB, Selasa (18/5/2010) besok.

Pertemuan yang dimediasi Komnas Perlindungan Anak (PA) ini bukan karena ketidaksiapan Arumi untuk bertemu keluarga. Minola mengaku kegiatannya cukup padat untuk hari ini.
(nov)


Bookmark and Share

JAKARTA - Pertemuan antara keluarga dengan Arumi Bachsin yang sedianya dilaksanakan Senin besok, diundur menjadi Selasa, 18 Mei 2010. Namun belum dipastikan apakah Arumi akan hadir di pertemuan tersebut atau tidak.

“Saya sudah minta Kak Seto menyediakan waktunya hari Selasa pukul 5 sore,” ungkap Legal Officer Arumi Bachsin, Minola Sebayang SH, saat dihubungi wartawan, Minggu (16/5/2010).

Dia mengatakan, pertemuan yang dimediasi Komnas Perlindungan Anak (PA) ini bukan karena ketidaksiapan Arumi untuk bertemu keluarga pada Senin besok, namun lebih kepada dirinya. Sebagai legal officer, Minola juga mengatur jadwalnya. Sayang, Senin besok dia mengatakan banyak kegiatan.

Mengenai tindakan Arumi yang melaporkan ibundanya - Maria Liana Pesch, ke Polres Jakarta Selatan, Minola membantah. “Enggak benar itu. Silakan tanya polisi saja langsung,” tegasnya.

Sementara tentang Miller, pihak keluarga Arumi belum mau mengambil tindakan. Mereka lebih konsentrasi kepada pertemuan Arumi dengan keluarga yang akan digelar lusa.

“Kita masih konsentrasi untuk masalah ini dulu, kecuali perkembangannya ke arah lain. Baru kita cari bagaimana antisipasi kita. Kita lihat saja kejujuran, nanti akan terlihat sendiri,” pungkas Minola.

Arumi Bachsin kabur dari rumah Selasa 11 Mei dini hari. Keluarga tak menyangka aktris film 18+ ini akan bertindak senekat itu. Kabar yang beredar mengatakan Arumi mendapat perlakuan kasar dari ibunya, sehingga dia mendatangi Polres Jakarta Selatan dan kemudian mendapat perlindungan dari Komnas Perlindungan Anak (PA).

Polisi menyatakan kondisi Arumi baik dan sejauh ini sehat-sehat saja. Komnas PA sendiri belum memberikan izin kepada keluarga untuk mengantarkan pakaian, apalagi bertemu dengan Arumi.

Dalam jumpa pers Sabtu kemarin, adik Arumi Alila Bachsin membenarkan jika sebelum peristiwa kaburnya, Arumi terlihat lebih pendiam. Bahkan Alila menduga, kaburnya Arumi berkaitan erat dengan aktor asal Malaysia, Miller, yang pernah minta izin untuk pacaran kepada ibunda Arumi.

Berhubung Arumi masih di bawah umur, ibundanya melarang untuk pacaran. Namun keluarga tidak menghalangi Arumi untuk berteman dengan siapa saja.
(nov)


Bookmark and Share

JAKARTA- Kaburnya artis muda Arumi Bachsin dari rumahnya atau minggat membuat sang ibu, Maria Liana Pesch menjadi depresi, tekanan darahnya naik.

Hal tersebut dibenarkan kuasa hukum Maria, Minola Sebayang saat dihubungi wartawan, Senin (17/5/2010). “Ya, wajarlah seorang ibu mengalami tekanan dan depresi. Karena anaknya lari dari rumah,” kata Minola.

Dia menegaskan, Maria hanya mengalami naik darah. Akan tetapi, sampai saat ini ibu dari Arumi ini tidak sampai dirawat di rumah sakit. “Kalau kabar tensi darah naik benar. Tapi tidak sampai masuk rumah sakit,” ujarnya.

Hingga saat ini kondisi Maria masih dalam kategori baik-baik saja dan tidak ada yang perlu untuk dikhawatirkan. Besok rencananya, mereka akan menggelar jumpa pers di Komnas Anak sekira pukul 17.00 WIB.

Sebelumnya beredar kabar, ibunda Arumi, Maria masuk rumah sakit RS Polri. Namun, saat dicek okezone, seorang petugas administrai rumah sakit tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan tidak ada pasien atas nama Maria Liana Pesch terdaftar sebagai pasien di rumah sakit tersebut. (uky)


Bookmark and Share

JAKARTA - Rencananya, akan dilakukan mediasi antara Arumi Bachsin dengan orangtuanya di kantor Komnas Perlindungan Anak (PA), sore ini. Namun, Arumi tidak ada.

"Jumpa pers rencananya pukul 17.00, tapi Arumi enggak datang. Hari ini memang Arumi tidak dijadwalkan datang. Hanya dari keluarga Arumi saja," tutur ketua Komnas PA Seto Mulyadi, di kantor Komnas PA, Jalan TB Simatupang No 33, Jakarta Timur, Selasa (18/5/2010).

Menurut pria yang akrab disapa Kak Seto ini, saat ini Arumi masih berada di tempat yang aman. Kondisinya sehat. "Dia termasuk perempuan kuat di masanya menghadapi ini," kata Kak Seto.

Kak Seto menilai, sekarang ini bukan waktu yang tepat untuk mempertemukan bintang film Pocong Jalan Blora itu dengan orantuanya.

"Kita lihat saja nanti bagaimana. Yang pasti Arumi dan keluarganya belum bisa dipertemukan.
Sekarang masih menunggu keluarga Arumi datang," jelasnya.

Seperti diketahui, Arumi kabur dari rumah orangtua pada Senin, 10 Mei malam. Belum diketahui penyebab pasti kaburnya aktris cantik yang masih berusia 16 tahun itu. Diduga sang ibunda, Maria Lilian Pesch, memaksa Arumi bekerja keras. Sementara Arumi masih ingin bebas dan menikmati masa remaja.

Sementara, Maria menyangkal. Dia malah menuduh Arumi mendapat pengaruh buruk dari Miller, aktor Malaysia yang menjadi lawan main Arumi di sinetron Dia Bukan Anakku. Maria terlanjur tak suka dengan Miller yang meminta izin memacari Arumi hanya melalui telepon. Miller dicap sebagai lelaki tak sopan. (ang)


Bookmark and Share

JAKARTA - Salah satu penyebab minggatnya Arumi Bachsin dari rumah karena dilarang orangtua pacaran dengan aktor sinetron asal Malaysia, Miller.

Sejak Arumi kabur dari rumah, Senin, 17 Mei, hingga kini orangtua belum tahu pasti penyebab kaburnya putri mereka. Muncul dugaan bintang film Pocong Jalan Blora itu kabur karena dipaksa bekerja. Namun, ini dibantah.

"Kalau eksploitasi, ibunya tidak pernah melakukan itu pada Arumi. Kalau karena dilarang pacaran sama Miller, bisa saja iya. Itu hal yang wajar. Tanggung jawab orangtua sangat besar. Kalau pergaulan anaknya tidak sehat, orangtua pasti akan disalahkan," jelas kuasa hukum keluarga Arumi, Monila Sebayang, dalam jumpa pers di kantor Komnas Perlindungan Anak (PA), Jalan TB Simatupang No 33, Jakarta Timur, Selasa (18/5/2010).

Sejak Sabtu, 15 Mei, Komnas PA melakukan mediasi dengan orangtua Arumi. Akhirnya, muncul kesepakatan antara Arumi dan orangtua. Hanya saja, apa saja isi kesepakatan tidak dibeberkan kepada media massa.

Setelah mediasi, Arumi yang kangen dengan keluarga bersedia kembali ke rumah, selambatnya lusa. Soal kembalinya Arumi ke rumah ini menimbulkan pertanyaan, apakah Arumi sudah diizinkan pacaran dengan Miller?

"Bukan diizinkan. Dia bisa menjalankan aktivitasnya seperti semula (syuting). Menyenangi orang lain itu hak asasi. Saya mau mengatakan, siapa pun yang melarang menyenangi orang lain itu pelanggaran hak asasi. Jangan anggap anak itu masih balita," ujar Sekjen Komnas PA, Arist Merdeka Sirait.

Arist tak berani memberikan kepastian apakah orangtua telah mengizinkan Arumi pacaran dengan Miller sehingga bersedia pulang kembali ke rumah.

"Saya tidak bisa menjawab itu. Kita cuma tekankan bahwa setiap anak remaja punya hak untuk menyenangi dan mempunyai ekspresi cinta kepada orang lain. Itulah pelajaran untuk ibu bapak kita. Kalau anak kita senang sama orang lain, itu perkembangan psikologis yang wajar," tegasnya.

Ibunda Arumi, Maria Lilian Pesch, pernah menyatakan Arumi mendapat pengaruh buruk dari Miller, aktor Malaysia yang menjadi lawan main Arumi di sinetron Dia Bukan Anakku. Maria terlanjur tak suka dengan Miller yang meminta izin memacari Arumi hanya melalui telepon. Miller dicap sebagai lelaki tak sopan.
(ang)


Bookmark and Share

JAKARTA - Tora Sudiro melakukan adegan ciuman dengan Artika Sari Devi di film Roman Picisan. Mencium istri orang, meski dalam konteks adegan film, Tora tetap meminta maaf kepada suami Artika, Baim.

"Kalau itu (adegan ciuman), ya minta maaf sama Baim. Biasanya Baim ada di lokasi. Tapi pas hari itu (adegan ciuman), Baim enggak ada di lokasi. Rako Prijanto (sutradara) pandai menggunakan kesempatan nih," kata Tora saat ditemui di kantor MD Entertainment, Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Selasa (18/5/2010).

Tora mengaku enjoy melakoni peran di film bergenre komedi romantis itu. Lantaran Tora memang orang yang senang bercanda, dia sempat tak kuat menahan mimik muka serius.

"Ini film serius, tapi di tengah-tengah film saya enggak kuat. Soalnya ketemu sama orang-orang yang lucu," imbuhnya sambil tersenyum.

Bagaimana dengan Artika yang baru kali ini melakukan adegan mencium bibir laki-laki lain? Ibu satu anak ini mengalami pertentangan batin sebelum akhirnya mau menerima tawaran film.

"Sebelum saya menerima job ini, saya butuh waktu lama. Kurang lebih dua minggu karena banyak pertimbangan. Saya ambil peran itu bukan sebatas membaca naskah saja," urai Artika.

Sebelum akhirnya mencium bibir suami Mieke Amalia itu, mantan Putri Indonesia ini juga sempat konsultasi dengan Baim. "Sebelumnya, saya sempat mengobrol sama Tora dan sutradara. Bahkan saya konsultasi ke suami," akunya.

Lucunya, sebelum melakoni ciuman, Artika meminta supaya dia bisa bertukar peran. Tapi keinginan dara asal Bangka Belitung ini tak dipenuhi sutradara.

"Karena ini karakter susah. Saya harus menemukan titik balik Rangga seperti apa. Adegan cium itu cuma satu kali take. Kebetulan saya melakukannya enggak ada beban karena saya menganggap itu sebatas bantuan pernapasan udara saja," tukasnya. (ang)


Bookmark and Share

JAKARTA - Dasar Tora Sudiro memang konyol. Usai mencium Artika Sari Devi di film Roman Picisan, komedian ini puas dan bangga bisa mencium Artika yang pernah menjadi Putri Indonesia.

"Kita cukup profesional. Enggak telalu banyak mengulang adegan. Yang penting sudah cium Putri Indonesia," kata Tora yang ditemui di kantor MD Entertainment, Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Selasa (18/5/2010).

Tora dan Artika hanya satu kali take adegan ciuman. Cukup beruntung karena sutradara Rako Prijanto tak meminta keduanya mengulang adegan. Tora selain bangga bisa mencium bibir Artika, dia punya kebanggaan lain.

"Di film ini saya cukup bangga karena saya orang termuda yang dicium Artika. Sebelumnya Artika main sama pemain tua," ujarnya sambil tertawa.

Sekonyol-konyolnya Tora, dia masih punya etika. Suami Mieke Amalia ini meminta maaf kepada suami Artika, Baim.

"Kalau itu (adegan ciuman), ya minta maaf sama Baim. Biasanya Baim ada di lokasi. Tapi pas hari itu (adegan ciuman), Baim enggak ada di lokasi. Rako Prijanto (sutradara) pandai menggunakan kesempatan nih," ujar Tora sambil terbahak. (ang)


Bookmark and Share

JAKARTA - Sebelum melakoni adegan cium bibir dengan Artika Sari Devi di film Roman Picisan, ternyata Tora Sudiro menyempatkan diri menenggak bir.

"Nyari chemistry-nya pakai bir. Dia (Artika) sampai sebal karena bibir saya bau bir," ungkap Tora yang ditemui di kantor MD Entertainment, Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Selasa (18/5/2010).

Mungkin berkat bir juga, Tora dan Artika sukses melakukan adegan cium dengan sempurna. Sutradara Rako Prijanto puas melihat adegan cium tersebut dan tak meminta adegan diulang. Alhasil, Tora dan Artika hanya melakukan satu kali saja take ciuman.

"Kita cukup profesional. Enggak telalu banyak mengulang adegan. Yang penting sudah cium Putri Indonesia," imbuh bintang film Quickie Express ini sambil cengar-cengir.

Sebelum akhirnya menggelar jumpa pers, adegan ciuman Tora dan Artika tersebar di situs Youtube. Ciuman keduanya cukup hot. Artika tampak tanpa sungkan mendaratkan bibir di atas bibir Tora yang dalam kondisi tidur terlentang.

Sebelum beradegan cium, Artika meminta izin dan pertimbangan suami, Baim. Apalagi Baim saat ini merangkap menjadi manajer Artika. (ang)


Bookmark and Share

JAKARTA - Istri Baim ‘The Dance Company’, Artika Sari Devi berciuman dengan Tora Sudiro. Video tersebut beredar di dunia maya lewat laman video youtube.

Adegan mesra yang diulang-ulang tersebut menimbulkan pertanyaan tersendiri. Namun jangan salah, potongan adegan tersebut merupakan trailer dari film terbaru mereka Roman Picisan. Film yang diproduksi MD Entertainment ini dibintangi oleh Tora Sudiro dan Tika.

“Ini film serius, tapi di tengah-tengah saya enggak kuat. Soalnya ketemu sama orang-orang yang lucu,” kata dia saat ditemui di Kantor MD Entertainment, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (11/5/2010).

Dia mengaku cukup enjoy bermain dalam film ini karena bertemu dengan orang-orang yang lucu. “Kerja kayak study tour ke Bali. Sudah enggak bisa marah-marah. Sudah kayak teman,” ungkapnya.

Lalu apa tanggapan suami Tika, Baim, mengetahui istrinya harus melakukan adegan ciuman dengan Tora Sudiro tanpa peran pengganti? Apakah Tika sudah izin ke suaminya untuk melakukan adegan yang dinilai kontroversial?
(nov)



Bookmark and Share

Tomi Tresnady - Okezone


JAKARTA - Prosesi pemakaman Mama Lauren diwarnai hujan rintik-rintik yang aneh. Hujan itu sebentar turun, lalu berhenti, hujan lagi, berhenti lagi. Begitu berkali-kali. Menurut pawang hujan, hujan itu kiriman dari rival Mama.

Sang pawang hujan, Dody Dohir, yang ditemui di TPU Menteng Pulo, Jakarta Timur, Selasa (18/5/2010), terlihat berusaha keras menangkal hujan agar tidak turun di area pemakaman Mama. Dody yang berpakaian gamis hitam dan berkopiah putih. Sambil memegang tasbih, dia mengacungkan tangannya ke langit, sambil mulutnya berkomat-kamit. Dody sedang berusaha mengirim hujan itu ke tempat lain.

"Saya berusaha menggeser hujan ini ke tempat lain. Saya tahan supaya enggak hujan," tutur Dody.

Okezone yang berada di lokasi, turut merasakan sedikit keanehan hujan yang memiliki pola turun hujan-berhenti, turun hujan-berhenti, turun hujan-berhenti itu.

Dijelaskan Dody, dalam penglihatannya, itu bukan sekadar hujan biasa. "Ini banyak banget mas, aura paranormalnya. Sekarang ini ada beberapa paranormal se-Indonesia yang kemungkinan jadi rivalnya Mama Lauren senang melihat Mama Lauren meninggal. Mereka berniat mengirim hujan saat pemakaman ini," jelasnya.

Dody terlihat kepayahan berusaha menangkal hujan. Dia berusaha meminta bantuan dari teman-temannya di Banten.

Meski diwarnai hujan, pemakaman paranormal gaek itu berjalan lancar. Prosesi pemakaman ditutup ustaz yang membacakan doa. (ang)


Bookmark and Share

Tomi Tresnady - Okezone



JAKARTA - Mama Lauren seperti mendapat firasat ajal akan menjemputnya. Mama sempat memaksa anak angkatnya, Beby Djenar, untuk meramal. Sampai tiga kali Mama minta diramal.

"Sudah ada firasat sebelumnya. Mama sempat bilang, 'Kamu coba ramalin saya'. Saya selalu menolak. Tiga kali dia minta dan tiga kali pula saya tolak," aku Beby di rumah Mama Lauren di Perumahan Cipinang Indah, Jalan Kasuari No 2, Jakarta Timur, Selasa (18/5/2010).

Bukan tanpa alasan Beby menolak. Perempuan yang jago meramal lewat kartu tarot itu sudah tahu bahwa usia Mama Lauren tak akan lama lagi. Mama tidak akan bisa melewati tahun 2010.

"Saya sudah tahu. Saya juga sempat bilang, 'Mama kalau punya nyawa cadangan, pasti bisa lewati semua ini'. Mama bilang, 'Kayaknya enggak bisa non'," ungkap Beby dengan wajah sedih.

Sebelum Mama berpulang ke pangkuan Ilahi pada Senin, 17 Mei malam, Beby sangat dekat dengan Mama selama beberapa bulan terakhir. Beby juga sempat bermimpi. Dia mendapat pukulan berat sampai menghujam jantungnya.

"Saya sepertinya akan dilanda kesedihan. Mama juga seakan tahu bahwa Mama akan berpulang. Mama sempat bilang, 'Kamu harus mempersiapkan diri tanpa Mama nanti'," tutur Beby dengan suara bergetar menahan sedih. (ang)


Bookmark and Share